Selasa, 08 Januari 2013

LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT LAPORAN TAHUNAN

A.     MENAMBAH JUMLAH SHEET SESUAI KEBUTUHAN
  • Pada bagian tab lembar kerja/ sheet yang terletak pada bagian bawah klik kanan
  • Insert, word set ok..
  • Tambahin aja sesuai keinginan
  •  Kalo pada laporan ini ada sekitar 20 sheet

B.     MEMBERI NAMA SHEET SESUAI KEINGINAN
  • Lagi2 klik kanan pada sheet  trus klik deh rename seperti ngedit nama di folder
  •   Ketik nama yang kamu ingin kan trus enter

C.     KALAU KAMU INGIN MEMBERI WARNA BIAR TAB SHEET KAMU MENARIK
  Tinggal klik kanan, tab color.. pilih deh warna sesuai selera dan kebutuhan kamu…

D.    MEMANGGIL NAMA SEL
Sama halnya dengan kita keluar kalau namanya dipanggil.. begitu jg dengan data sel

Maksudnya disini biar kita gak repot buka2 data pada sheet yang lain bila ingin memasukan data yang sama…

Misalnya ini..bikin bulan januari.. kita beri nama bljan biar gak susah ngetik bulan januari bila pada set selanjutnya terdapat kata2 januari…
Contohnya.. laporan tahunan..
  •   pada penunjuk sel  D10 januari..
  •   Pada baris nama sel yang terletak sebelah baris rumus..sebelah atas  nama colom
  •    Tertulis D10 klik kiri nama baris D10..ketik deh nama yang kmu inginkan untuk memanggil sel,,panggil aja nama nya..
  •     Enter..begitu pada sel seterusnya

E.     MENGGABUNGKAN BEBERAPA SEL
·         Blok sel yang ingin kamu gabungkan dengan syarat selnya dekat gak jauh-jauhan..misalnya A2,A3..dst
ke samping bisa juga A1, B1 dst….
A
B
C
D
1



2




·         MARGE CELL,,  atau PADA MENU YANG ADA GAMBAR  A dengan panah kiri kanan
A
B
C
D
1

2

·         Untuk mengatur tulisan or isi sel biar d tengah klik kanan or cari aja cel aligment or klik kanan, format sel, klik tab aligment.. atur deh!!! Or lansung aja pada menu merge sel & center
Klo ingin batalin penggabungan tinggal klik lagi gambar merge cell,, guan kan f4 untuk sel selanjutnya yang akan di gabung

F.      MEMBERI  WARNA SEL
Blok sel yang ingin di beri warna satu atau lebih sel
Klik kanan..theme color or yang ada gambar warna tumpah di samping warna font
Pilih deh warna..klik double or enter

G.    MENGHAPUS N EDIT DATA SEL
Klik or blok sel yang ingin dihapus klik kanan delete atau klik menu edit, format, or clear

H.    MENYALIN DATA DENGAN AUTO FILL
  •       Misalnya no berurutan  1,2,3… atau nama aq,aq, aq…
  •       Letakan sel pada pointer yang akan di copy bawa pointer mouse ke sudut kan bawah sel hingga muncul tanda tambah hitam +
  •       Klik tahan dan geser mouse ke arah yang diinginkan.
  •       Lepas tombol mouse

I.       MEMBERI COMMENT/ PENJELASAN PADA SEL
  •   Klik kanan sel yang ingin diberi keterangan
  •    Insert koment tulis koment
  •    Atur format koment sesuai selera pada menu home u/ word 2007
  •    Pindah ke sel lain secara otomatis comen akan tersimpan dan tampil setiap anda membuka sel..

J.      MENGATUR FORMAT TAMPILAN ANGKA

  •       Sorot or blok 1 ato lebih sel yang akan d format
  •       Klik  kanan, format sel ( ctrl 1)
  •       Pada kotak format sel klik tab number.
  •       Pilih kategori format yang diinginkan  
    • Decimal place: menentukan berapa jumlah anggka decimal
    • Use 1000 separator: menentuka pemakaian pemisahan ribuan atau tidak
    •   Negative number menentukan format angka negative yang diinginkan mis  -1234
    •   Currency:  membantu member lambing mata uang jg anda ingin memasukan keterangan uang
    •   Dan seetrusnya pasti mengerti
  •       Klik ok jika format selesai d tentukan

K.    MEMBUAT BINGKAI TABLE
  •       Blok sel yang ingin di beri bingkai
  •       Klik icon bolder pada menu format or format sel
  •       Pilih bolder yang diinginkan.. sesuai kan bentuk garis n warna sesuai keinginan.

L.      MENYALIN ATAU DATA SEL
  •      Blok sel klik kanan copy u/ menyalin, dan cut u/ memindahkan
  •       Sorot lokasi tempat hasil yang diinginkan
  •       Klik kana paste or ctrl+v


Catt:
Bila semua sel pada sheet klik kanan pada tanda yang berada antara penunjuk sel colom dan baris..dan lakukan sesuai langkah di atas salin pada shet yang dipilih

M.   MENGGUNAKAN RUMUS ATAU FUNGSI
Catt: harus selalu di awali =

Dengan cara menunjuk
  •       Tempatkan petunjuk pada posisi yang diinginkan,
  •       Ketik=
  •       Masukan formula : sum (jumlah), average (rata2) dll sesuai keinginan
  •       Buka kurung klik sel pertama,(sel kedua) yang ingin di jumlahkan tutup kurung

  • Ex : =sum(A5,(B3))
  •       ATAU MENJUMLAH SEL YANG MEMILIKI RENTANG OR BERDEKATAN
  •      MIS B1,B2,B3,B4
  •       KETIK = blok sel
  •       Cari menu sum pada formula, auto sum hasil akan tertulis d bawah ato samping sel yang di blok
  •       Enter
  •      Atau
  •       bisa juga =sum(B1:B4) bgitu jga untuk average

logika if
dingunakan untuk memberi syarat pada perintah dengan menggunakan pembanding:
= sama dengan
< kecil dari
>  besar dari
<= kecil atau sama dari
>= besar atau sam dari
contoh =IF(I7<I$18,"BINA","-")
bila data pada I7 kecil dri I18 maka bina,bla tidak –
ket:
$ digunakan bila pada saat menggunakan auto fill I18 tetap dipakai tidak berubah menjadi I19
Atau bisa juga diganti dengan memanggil nama sel conth tdsjan

N.     MEMBUAT GRAFIK..
  •       blok sel yang dinginkan, insert chart atau klik icon wizart chart
  •       pilih grafik yang diinginkan pada chart type
  •       atur grafik klik kanan grafik atau sesuai format yang didinginkan.,,
  •       hamper sama dengan format membuat grafik pada mso. Word kok..
  •       soalnya panjang bgt kl harus d jelasin padahal sebenernya simple aja

  •       merubah type grafik
  •       klik kanan change chart type
  •       pilih chart yang diinginkan
  •       ok


memberi judul dan merubah warna area

  •      klik kanan area kosong grafik
  •       pilih format chart area klik font, n patern u memilih warna latar judul atu grafik
  •       ok

  •       memindahkan grafik
  •       klik tahan area geser mouse hingga grafik ikut berpindah,
  •       lepas mouse pada area yang diinginkan
     menghapus grafik
  •       klik grafik, delete

O.    MENGHILANGKAN COLOM N BARIS YANG TIDAK DI GUNAKAN
  •       Blok baris yang tidak digunakan
  •       Bila sel baris setelah sel  yang diisi data tekan cntrl+shift+panah kiri kanan atas bawah pada penunjuk sel
  •       Klik format, hide row u baris..or hide coloum u kolom
  •       Bila batal klik unhide row/coloum
P.      MEMBERI PROTECT SHET BIAR GAK BISA D GANGGU GUGAT
  •       Format,protect sel
  •       Contreng sesuai bagian yang ingin d protect
  •       Masukan password
  •      Klik ok
  •       Menghilangkan protect klik unprotect dan masukan password

LOCK SEL
  •       Biar formula pada table gak bisa di rubah
  •       Format sel, contreng lock      
  •  Klik Ok

Minggu, 06 Januari 2013

TUGAS UJIAN AKHIR KOMPUTER

Interaksi Yodium dengan Zat gizi lain


Pendahuluan

Menurut Golden (1992), yodium termasuk dalam klasifikasi/kategori nutrient type I (pertama), bersama sama dengan zat gizi lain seperti besi, selenium, calcium, thiamine dll. Type I ini mempunyai ciri yang apabila kekurangan maka gangguan pertumbuhan bukan merupakan tanda yang pertama melainkan timbul setelah tahap akhir dari kekurangan  zat gizi tersebut. Tanda yang spesifik lah yang pertama akan timbul. Dalam hal kekurangan yodium, dapat menyebabkan gangguan akibat kekurangan yodium yang sering disebut Iodine Deficiency Disorder (IDD). Dalam type II, pertumbuhan akan terganggu terlebih dahulu, tetapi memberikan nilai penilaian biokimia cairan tubuh yang normal. Nutrient yang termasuk ini adalah potasium, natrium, zinc dll.

IDD adalah gangguan yang merugikan kesehatan sebagai akibat dari kekurangan yodium, yang kita kenal juga dengan singkatan GAKY. Kekurangan yodium pada tanah menyebabkan masyarakat yang hidup dan bertempat tinggal di daerah tersebut menjadi masyarakat yang rawan terhadap IDD. Yang paling ditakutkan dari kekurangan yodium ini adalah meningkatnya kematian bayi beberapa saat setelah dilahirkan dan perkembangan otak yang terhambat (neonatal hypotyroidsm). Faktor yang berperan dalam kejadian IDD diantaranya adalah adanya hubungan idoium dengan zat lain misalnya thyosianat dan selenium (Thaha dkk, 2001) Tulisan dibawah ini akan membahas lebih lanjut hubungan tersebut.

A.    Selenium

Ketersediaan selenium yang kurang pada tanah diduga juga mengandung rendah yodium pada tanah yang sama. Untuk sementara interaksi antara yodium dan selenium dalam proses penyerapan belum ada. Kalaupun ada interkasi ini sangat kompleks dan terkait dengan fungsi fungsi selenium dalam selenoprotein. Pada binatang percobaan ditemukan bahwa kurang selenium meningkatkan kadar T3 di jantung, sehingga dapat menimbulkan peningkatan denyut jantung dan palpasi. Selenoprotein yang juga terlibat dalam interaksi metabolisme yodium ialah iodotyronine deiodinase  yang berfingsi merubah  thyroxine (T4) menjadi bentuk aktif dari hormon thyroid triiodothyronine (T3) (Satoto, 2001).. Enzym tersebut merupakan selenium-dependent enzymes selain merupakan katalisator utama dalam perubahan thyroxin (T4) menjadi triiodotyronine (T3) juga merupakan katalisator yang merubah dari T3 menjadi T2 untuk mempertahankan level T3 (www.orst.edu/depth/lpi/infocentre/minerals/iodine).

Selain itu, salah satu contoh dari selenoprotein yang berhunbungan dengan metabolisme yodium adalah glutathione peroxidase, berfungsi sebagai antioksidan utama dalam tubuh manusia dan binatang (Satoto, 2001). Dengan adanya gambaran diatas, jelas bahwa akibat dari kekurangan selenium asupan T3 dalam sel tubuh juga menurun.

B. Thiosianat

Tiosiant dikenal sebagai zat goitrogenik yaitu zat yang dapat menghambat transport aktif yodium dalam kelenjar tiroid dan yang paling potential dari zat goitrogenik yang lain. Menurut  Bourdoux (1993) dalam Thaha (2001), thyocianat adalah komponen yang utama pada kelompok zat goitrogenik yang dapat mewakili asupan kelompok goitrogenik melalui makanan. Delanggu dalam Thaha (2001) melaporkan bahwa disuatu populasi bila perbandingan antara eksresi yodium dan tiosianat dalam urin (ug/g) kurang dari 3, maka daerah tempat populasi itu berada mempunyai resiko yang potensial untuk terjadinya gondok endemik. Makin kecil perbandingan antara eksresi yodium dan thyiosinat dalam urin maka semakin tinggi tingkat endemisitasnya. Namun demikian, menurut Larsen dan Ingbar dalam Thaha (2001), hambatan oleh pengaruh tiosinat hanya efektif bila konsentrasi yodium plasma normal atau rendah.

Penelitian di Pulau Seram Barat, Seram Utara dan pulau Banda menunjukkan adanya perbedaan ekresi thyocianat yang bermakna antara daerah endemik GAKY dan daerah non-endemik GAKY yang mana kandungan thyosianat tinggi pada daerah kontrol dibandingkan daerah kasus. Hal ini bertentangan dengan dugaan bahwa kandungan thiosinat yang tinggi akan dijumpai pada daerah gondok endemik. Data dari P. Buru menujukkan nilai eksresi tiosianat yang paling tinggi dibanding dengan tiga daerah lain sehingga menyebabkan tingginya nilai tiosinanat di urin pada kelompok kpontrol. Akan tetapi rasio eksresi yodium dan eksresi tiosinat pada urin daerah yang endemik menunjukkan lebih kecil dari pada daerah yang non endemik (Thaha, 2001) yang menandakan bahwa ratio yang semakin kecil menghasilkan resiko yang semakin besar terhadap gondok endemik.

C. Besi

Besi adalah mineral yang paling banyak dipelajari dan diketahui oleh para ahli gizi dan kedokteran di dunia. Penemuan terakhir membuktikan bahwa kekurangan besi dapat menyebabkan terganggunya metabolisme tiroid dalam tubuh manusia. Penelitian yang dilakukan oleh Zimmermann dkk (2000) yang membagi kelompok anak anak yang menderita kekurangan yodium menjadi dua, yaitu anak yang menderita anak yang kekurangan iodine saja dan anak yang menderita kekurangan iodine dan besi. Pada kelompok pertama dan kedua, semua anak diberi 200 mg oral iodine dalam minyak. TSH (thyroid Stimulation Hormon, IU (iodine concentration), T4, dan volume kelenjar thyroid diambil pada awal dan minggu ke 1,5,10, 15 dan 30 minggu sesudah pemebrian. Sesudah 30 minggu pemberian iodine, bagi kelompok yang anaemia karena kekurangan besi diberikan tablet besi (ferrous sulphate) 60 mg secara oral 4 kali perminggu selama 12 minggu. Hasilnya menunjukkan bahwa pada minggu ke 30 setelah pemberian iodine kedua kelompok, terjadi penurunan volume rata-rata tiroid menurun dibandingkan dengan awal sebelum dilakukan pemberian iodine, masing masing 45.1% dan 21.8 % (p<0.01).  Pada kelompok yang ke dua, penurunan volume tiroid lebih menurun bila dibandingkan dengan baseline, yaitu menjadi 34.8% pada minggu ke 50 dan 38.4 % pada minggu ke 65.  Hal ini menunjukkan bahwa suplementasi besi dapat meningkatkan kemampuan idone dalam minyak pada anak anak yang kekurangan yodium. (Zimmermann, M et al, 2000)



D. Mineral and vitamin lain

Interaksi antara yodium dengan mineral and vitamin lain perlu diteliti lebih lanjut, baik secara laboratorium dengan menggunakan hewan percobaan maupun di lapangan terhadap manusia. Penelitian yang melkihat inetraksi secara langsung antara yodium dengan vitamin A pernah dilakukan namun perlu konfirmasi lebih lanjut. Penelitian oleh van Stuijvenberg dkk, (1999) misalnya yang mengambil 115 anak di Afrika Selatan usia 6-11 tahun yang diberi biskuit selama 43 minggu sampai lebih dari 12 bulan dibandingkan dengan control. Biskuit mengandung besi, yodium, and betha carotene sedangkan control adalah biskuit yang tidak difortifikasi. Pada akhir intervention, terlihat pada tidak ada perbedaan perubahan dalam pengecilan kelenjar tiroid anak anak secara signifikan, Akan tetapi terjadi penurunan jumlah anak anak yang mempunyai eksresi yodium yang rendah (100 ug/L) dari semula berjumlah 97.5% menjadi tinggal 5.4%. Peningkatan eksresi urin tersebut sangat signifikan  (p<0.0001). (van Stuijvenberg dkk, 1999).

(MOESIJANTI Y.E. SOEKATRI)



Daftar Pustaka

Golden MHN. Specific deficiency versus growth failure: Type I and type II nutritients. SCN News 1992;No. 12:10-14.

Satoto. Seleneium dan Kurang Iodium dalam Kumpulan Naskah Pertemuan Ilmiah Nasional Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY) 2001 editor Djokomoeljanto, dkk. Semarang, Badan penerbit Universitas Diponegoro. 2001

ICCIDD, UNICEF, WHO. Assessment of Iodine Deficiency Disorders and Monitoring their Elimination. A guide for Programme managers. 2nd Ed. Geneva, 2002.

Thaha, Razak; Dachlan, Djunaidi M; Jafar, Nurhaedar, Jafar. Analisis faktor resiko “coastal goiter” dalam Kumpulan Naskah Pertemuan Ilmiah Nasional Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY) 2001 editor Djokomoeljanto, dkk. Semarang, Badan penerbit Universitas Diponegoro. 2001

Van Stuijvenberg, M Elizabeth et al. Effect of iron-, iodine-, and b carotene-fortified biscuits on the micronutrient status of primary school children: a randomized controlled trial. Am  J Clin Nutr 1999; 69: 497-503

Zimmermann M, et al. Iron supplementation in goitrous, iron-deficient children improves their response to oral iodized oil. Eur J Endocrinol 2000; 142(3):217-223

 

tulisan ini juga dapat dibaca pada blog saya yang lain (klik).